Albert, diantara mahluk hidup dimuka Bumi ini, sepertinya hanya kamu yang belum pernah dan tak akan pernah diomelin sama istriku!!Kenyataan tersebut membuktikan betapa istimewanya kamu.
Aku dan anak laki lakiku yang ( kata istriku ) ngGanteng, tiap hari diomelin, begitu pula anak perempuanku yang ( kata istriku ) cantik, tak luput dari omelannya.
Sementara kamu.....pemalas, kerjanya tidur dan makan, kadang buang kotoran sembarangan, kadang juga muntah didalam rumah, namun taksekalipun kau diomeli istriku.
Sebagaimana kucing-kucing sebelummu, yang selalu mendapat perhatian lebih dari istriku, engkaupun mendapatkan itu. Dipeluk, dicium, digendong penuh kasih, dicari pertamakali ketika istriku pulang kantor, dan dibawakan makanan istimewa setiap kami pulang dari makan-makan diluar rumah.
Ada kecemburuan, rasa iri, meski bukan cenburu dan iri yang menyakitkan, karena kami sekeluarga memang menyayangimu.....
Memelukmu, menciummu, ternyata bisa menghilangkan kepenatan setelah seharian pikiran kami terkuras oleh tugas sekolah, pekerjaan, dan sebagainya.
Sejak diBali awal tahun 2001, engkau adalah kucing keempat milik keluarga kami.
Generasi sebelummu adalah Si Tiri dengan corak putih mirip dirimu.
Generasi kedua, adalah anak-anak tiri yang terdiri dari 3 ekor anak kucing....yang bertahan bersama kami adalah si Nining, kucing cewek berbulu kuning kecoklatan, atau lebih tepatnya oranye.
Generasi ketiga, ketika kami pindah Jogja tahun 2006, adalah kehadiran Elizabeth, kucing perempuan berbulu abu-abu hitam. Elizabeth mati usai stress karena 3 orang anaknya kubuang kekampung sebelah karena bikin kotor rumah :(
Elizabeth saat itu sempat keguguran, ketika pertama kali melahirkan, pantas jika dia stress dan depresi karena kehilangan 3 ekor anaknya yang kubuang...
Lalu kehadiranmu menggantikan Elizabeth, sudah berlangsung beberapa tahun terakhir....
Sebelum kamu sebenarnya kami sempat "mengadopsi" Karu, kucing kampung, jantan, yang ditawarkan oleh seorang Mahasiswi via twitter, namun karena Karu takpernah mau membumi....selalu bersembunyi di plafond, selalu berisik mengganggu tetangga, akhirnya Karu terusir dari rumah.
Beberapa orang memprotes penamaanmu, karena nama Albert terlalu bagus unuk nama seekor kucing kampung sepertimu, namun istri dan anak anakku menganggap bahwa ada keterkaitan antara mendiang Elizabeth dan dirimu, sehingga Jika di Inggris ada Ratu Elizabeth, Pangeran Charles, Pangeran Albert, maka sebagai pengganti mendiang Elizabeth, kau dinamai Albert.
Semoga kehadiranmu dikeluarga kami bisa berlangsung lama, Albert.
Oh, ya...sebenarnya kamu bukanlah kucing kami, kamu adalah kucing milik tetangga depan rumah, namun karena kamu jinak dan betah dirumah kami, maka secara sepihak dan defacto kami mengakuimu sebagai "anggota keluarga kami".
Aku dan anak laki lakiku yang ( kata istriku ) ngGanteng, tiap hari diomelin, begitu pula anak perempuanku yang ( kata istriku ) cantik, tak luput dari omelannya.
Sementara kamu.....pemalas, kerjanya tidur dan makan, kadang buang kotoran sembarangan, kadang juga muntah didalam rumah, namun taksekalipun kau diomeli istriku.
Sebagaimana kucing-kucing sebelummu, yang selalu mendapat perhatian lebih dari istriku, engkaupun mendapatkan itu. Dipeluk, dicium, digendong penuh kasih, dicari pertamakali ketika istriku pulang kantor, dan dibawakan makanan istimewa setiap kami pulang dari makan-makan diluar rumah.
Ada kecemburuan, rasa iri, meski bukan cenburu dan iri yang menyakitkan, karena kami sekeluarga memang menyayangimu.....
Memelukmu, menciummu, ternyata bisa menghilangkan kepenatan setelah seharian pikiran kami terkuras oleh tugas sekolah, pekerjaan, dan sebagainya.
Sejak diBali awal tahun 2001, engkau adalah kucing keempat milik keluarga kami.
Generasi sebelummu adalah Si Tiri dengan corak putih mirip dirimu.
Generasi kedua, adalah anak-anak tiri yang terdiri dari 3 ekor anak kucing....yang bertahan bersama kami adalah si Nining, kucing cewek berbulu kuning kecoklatan, atau lebih tepatnya oranye.
Generasi ketiga, ketika kami pindah Jogja tahun 2006, adalah kehadiran Elizabeth, kucing perempuan berbulu abu-abu hitam. Elizabeth mati usai stress karena 3 orang anaknya kubuang kekampung sebelah karena bikin kotor rumah :(
Elizabeth saat itu sempat keguguran, ketika pertama kali melahirkan, pantas jika dia stress dan depresi karena kehilangan 3 ekor anaknya yang kubuang...
Lalu kehadiranmu menggantikan Elizabeth, sudah berlangsung beberapa tahun terakhir....
Sebelum kamu sebenarnya kami sempat "mengadopsi" Karu, kucing kampung, jantan, yang ditawarkan oleh seorang Mahasiswi via twitter, namun karena Karu takpernah mau membumi....selalu bersembunyi di plafond, selalu berisik mengganggu tetangga, akhirnya Karu terusir dari rumah.
Beberapa orang memprotes penamaanmu, karena nama Albert terlalu bagus unuk nama seekor kucing kampung sepertimu, namun istri dan anak anakku menganggap bahwa ada keterkaitan antara mendiang Elizabeth dan dirimu, sehingga Jika di Inggris ada Ratu Elizabeth, Pangeran Charles, Pangeran Albert, maka sebagai pengganti mendiang Elizabeth, kau dinamai Albert.
Semoga kehadiranmu dikeluarga kami bisa berlangsung lama, Albert.
Oh, ya...sebenarnya kamu bukanlah kucing kami, kamu adalah kucing milik tetangga depan rumah, namun karena kamu jinak dan betah dirumah kami, maka secara sepihak dan defacto kami mengakuimu sebagai "anggota keluarga kami".
Komentar
Posting Komentar