Beberapa tahun lalu, beberapa bulan sebelum letusan Gunung Merapi November 2010 yang menewaskan juru kunci Gunung Merapi, kau hadir dikehidupanku.
Berawal dari keinginan seisi kantor untuk aktif Bike to work, diluncurkanlah pengadaan sepeda dengan dibantu biayanya oleh kantor.
Karena miss komunikasi, karena kubuta soal sepeda, karena kupikir satu kantor mau seragam jenis sepedanya kemudian diadakan pemungutan suara untuk pilihan model sepedanya, kuikut memilihmu sebagai sepeda yang akan dibeli.
Ternyata....masing masing pada memilih sepeda yang berbeda beda sesuai selera....
Dan, hanya dua orang yang memilihmu....
Kemudian, sejak itu... teman teman dikantor sering meledekku (serta temanku satu lagi) yang sama sama memilihmu. Mereka pada meledek body-mu yang terbuat dari besi, bukan alumunium sebagaimana trend saat itu.
Namun ku tak menyesal memilihmu, sepeda gunung yang gagah, kekar, tampan sebagaimana diriku!!
Aku memilihmu karena kuingin memiliki sepeda, bukan panci ataupun antena....
Layaklah orang beli panci alumunium, beli antena TV alumunium, dan akan diketawain kalau orang beli panci besi serta antena besi.
Dalam setiap touring sepeda melintasi pelosok gunung - sawah - candi diseputar Yogyakarta, kita selalu kompak untuk mengalah dengan memberi kesempatan yang lain untuk tiba duluan ditempat finish, sungguh kubangga akan kekompakan kita.
Lebih bangga lagi, sebagai orang Yogya dimana ikon kota Yogyakarta adalah Malioboro, kaulah sepeda paling sering melintasi jalan Malioboro...kaulah sepeda gunung yang paling gaul, sering melintasi pusat kota Jogja.
Buat apa punya sepeda alumunium mahal tapi jarang lewat Malioboro?
Buat apa punya sepeda alumunium mahal tapi mainnya dipelosok katrok?
Meski kita lebih akrab dengan asap knalpot dan debu alun alun Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, dan ebih sering terkena kotoran kuda penarik mbok bakul pasar Beringjharjo, hal itu justru menambah ke-exotic-an dirimu....sesuai type-mu....sepeda MTB Exotic.
Berawal dari keinginan seisi kantor untuk aktif Bike to work, diluncurkanlah pengadaan sepeda dengan dibantu biayanya oleh kantor.
Karena miss komunikasi, karena kubuta soal sepeda, karena kupikir satu kantor mau seragam jenis sepedanya kemudian diadakan pemungutan suara untuk pilihan model sepedanya, kuikut memilihmu sebagai sepeda yang akan dibeli.
Ternyata....masing masing pada memilih sepeda yang berbeda beda sesuai selera....
Dan, hanya dua orang yang memilihmu....
Kemudian, sejak itu... teman teman dikantor sering meledekku (serta temanku satu lagi) yang sama sama memilihmu. Mereka pada meledek body-mu yang terbuat dari besi, bukan alumunium sebagaimana trend saat itu.
Namun ku tak menyesal memilihmu, sepeda gunung yang gagah, kekar, tampan sebagaimana diriku!!
Aku memilihmu karena kuingin memiliki sepeda, bukan panci ataupun antena....
Layaklah orang beli panci alumunium, beli antena TV alumunium, dan akan diketawain kalau orang beli panci besi serta antena besi.
Dalam setiap touring sepeda melintasi pelosok gunung - sawah - candi diseputar Yogyakarta, kita selalu kompak untuk mengalah dengan memberi kesempatan yang lain untuk tiba duluan ditempat finish, sungguh kubangga akan kekompakan kita.
Lebih bangga lagi, sebagai orang Yogya dimana ikon kota Yogyakarta adalah Malioboro, kaulah sepeda paling sering melintasi jalan Malioboro...kaulah sepeda gunung yang paling gaul, sering melintasi pusat kota Jogja.
Buat apa punya sepeda alumunium mahal tapi jarang lewat Malioboro?
Buat apa punya sepeda alumunium mahal tapi mainnya dipelosok katrok?
Meski kita lebih akrab dengan asap knalpot dan debu alun alun Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, dan ebih sering terkena kotoran kuda penarik mbok bakul pasar Beringjharjo, hal itu justru menambah ke-exotic-an dirimu....sesuai type-mu....sepeda MTB Exotic.
Komentar
Posting Komentar