Tak pernah bosan kususuri jalananmu....padahal nyaris kuhapal hingga lubang semut dan noda cat yang ada.
Sapa ramah dan senyum hangat wargamu yang kutemui sepanjang jalan, adalah oase ditengah gurun akibat expose media yang penuh sensasi atas kehidupan negeri ini.
Sempat beberapa tahun kumeninggalkanmu, merantau keIbukota, Jakarta, dilanjut Bandung, Malang, Denpasar dan sejumlah negeri tetangga.
Ternyata selalu kurasakan rindu padamu, rindu angkringanmu, rindu gang-gang kecilmu, rindu dialog jawa dari orang-orang disepanjang jalan yang kususuri.
Pernah kumenangis saat memainkan lagu KLA PROJECT "YOGYAKARTA" ,ketika itu kusedang siaran disebuah Radio diDenpasar,Bali.
Terimakasih kepada Mas Katon, mas Lilo, mas Adi dan mas Ari atas lagu Yogyakarta...sebuah lagu legenda...yang terasa Agung arransemennya, yang akan membuat kerinduan akan Malioboro,Keraton,Tugu, serta berbagai sudut kota lainnya "semangkin" bergejolak.
Sebenarnya kamu hanyalah kota kecil, bisa dibilang kemanapun kupergi akan ketemu orang itu itu juga.
Namun pesona suasana kota kecil yang melekat dikeseharianmu, menjanjikan surga dunia yang selalu tak ada habis habisnya untuk kunikmati.
Keramah tamahan penduduknya, senyum yang tersungging dibibir mereka, adalah ketulusan cinta yang sudah langka ditempat lain.
Sering kali kumerasakan bahwa penjaga warung makan ataupun kasir restauran salah hitung saat kuharus membayar usai mentraktir teman atau keluarga, karena murahnya harga - harga makanan.
Ketika kupenat, butuh refreshing, cukup jalan kaki kesekitar Malioboro, Keraton, dan sebagainya, akan luruh semua kepenatan itu.
Komentar
Posting Komentar