Langsung ke konten utama

Sobat, Cintaku terbagi, namun utuh (12)


Sobat, dibelakang kami, sekitar 2 KM dari kami, asap Merapi mengepul. Kabar online menyebutkan kalo kemarin sore ( Minggu 21 Nov 2010 ) beberapa saat setelah kita cabut, terdengar gemuruh...dan para pengungsi kembali menjauh.... http://www.antaranews.com/berita/1290372777/ratusan-warga-kembali-mengungsi-mendengar-gemuruh-merapi
Menyusul adanya musibah berupa bencana alam yang terjadi secara beruntun di Indonesia menjelang akhir Tahun 2010 ini, antara lain Longsor di Wasior Papua, Gempa dan Tsunami di Mentawai, serta Erupsi Gunung Merapi di Jawa Tengah dan Yogyakarta, berbagai elemen Masyarakat tergerak secara tulus dengan menunjukkan kepedulian mereka kepada saudara - saudara kita dalam wujud berbagai bantuan berupa tenaga relawan,dana maupun barang.

Sebagai komunitas pecinta Band PadI, Sobat PadI yang merupakan sebuah organisasi informal, juga tidak ketinggalan.
Diawali sebuah pesan melalui berbagai media jejaring sosial millis, Facebook, dan twitter yang ditulis oleh Yulia "Julia PadI" marliani kepada semua kroni - kroninya...terutama yang tergabung dalam keluarga besar Sobat PadI, maka terkumpullah sejumlah sumbangan dari berbagai Pihak.

Disini saya hanya akan menceritakan penyaluran sumbangan untuk korban Erupsi Gunung Merapi di Jawa Tengah - Yogyakarta, karena saya hanya terlibat dalam area tersebut.
Sebagai Sobat PadI pasif yang tinggal dikota Yogyakarta, saat menerima pesan tentang rencana pengumpulan sumbangan untuk korban bencana alam, saya langsung kontak Yulia Marlianai, menawarkan kendaraan pik up untuk transportasi penyaluran sumbangan ke titik titik pengungsian korban erupsi Gunung Merapi.

Singkat cerita, bantuan untuk korban bencana Erupsi Gunung Merapi di Jawa Tengah - Yogyakarta akan disalurkan pada hari Minggu 21 November 2010. Seminggu sebelum pelaksanaan, sebagai penyiar Radio di sebuah Radio Swasta di Kota Yogyakarta menggunakan previllege sebagai penyiar untuk mencari tambahan armada untuk mengangkut sumbangan.

Alhamdulillah, respon dari pendengar sangat positif, sampai akhirnya saya harus menyampaikan kabar kurang menggembirakan kepada beberapa orang yang tidak jadi terlibat dalam penyaluran bantuan ini...padahal antusiasme mereka sangat tinggi untuk meminjamkan mobil termasuk BBM-nya.

Ternyata penyaluran sumbangan dari Sobat PadI di Yogyakarta didukung oleh berbagai pihak, antara lain DNA Production sebagai manajemen Upin Ipin, filem yang disukai oleh jutaan anak Indonesia, juga oleh Sekolah Alam Indonesia yang merupakan sebuah Sekolah dengan metode terobosan baru yang dikelola oleh Mbak Echi ( Istri Fadly, Vokalis PadI ), serta WALHI ( Wahana Lingkungan Hidup Indonesia, LSM pemerhati Lingkungan ).

Sementara "pengawal" yang mengantar penyaluran sumbangan dari Jakarta antara lain Yulia Marliani dan beberapa sahabat dari Sobat Padi, Mbak Dian dan kawan-kawan dari DNA Production, serta beberapa orang dari WALHI Jakarta/ pusat. Tak ketinggalan Fadly sang vokalis Band PadI juga hadir bersama istri tercinta....

Mulai paragraf ini  saya akan lebih menyoroti sosok Fadly yang selanjutnya akan ditulis sebagai Pakdhe ( kenapa Pakdhe?! Baca terus tulisan ini untuk mengetahui jawabannya ), yang selama hampir 12 Jam berada satu mobil dengan saya...

Puluhan juta orang Indonesia pasti mengenal sosok  pria tampan dengan suara merdu khas Pop Rock kelahiran kelahiran Makassar, 13 Juni 1975 itu, yang sukses membawakan single Sobat dalam album keroyokan Indie 10. Disusul kemudian album sukses Padi, seperti LAIN DUNIA (1999), SESUATU YANG TERTUNDA (2001), SAVE MY SOUL (2003), PADI (2005) dan TAK HANYA DIAM (2007).

Pakdhe yang nama lengkapnya Andi Fadly Arifuddin adalah penyanyi dan vokalis grup band populer, Padi. Pakdhe sendiri tercatat sebagai pendiri band yang personelnya terdiri dari Ari Tri Sosianto (gitar), Surendro Prasetyo (drum), Rindra Risyanto Noor (bas), dan Satriyo Yudi Wahono (gitar) itu yang berdiri pada 8 April 1997.

Dengan kesuksesan Band PADI, tentu berimbas pada kekayaan materi dari para personilnya. Wajar dan layak apabila Pakdhe bisa hidup mewah sebagaimana para selebritis yang sering kita lihat di Televisi.

Namun sejak pertama hadir di Base Camp WALHI Yogyakarta dikawasan Kotagedhe, Yogyakarta, keglamour-an dan sikap Jaim ( Jaga Image ) tak sedikitpun terpancar dari seorang Pakdhe. Bersahaja serta ramah langsung terpancar sejak dia datang dari kawasan Tirto Martani diantar Mobil MPV berlogo PKPU.

Padahal, karena Bandara Adi Sucipto Yogyakarta ditutup selama lebih dari satu minggu, Pakdhe Fadly beserta rombongan menempuh perjalanan darat Jakarta - Yogyakarta yang cukup melelahkan dengan Kereta Api.

Tentang perjalanan naik kereta ini, lewat Fb dan Twitter-nya dia bernostalgia:

( Fadly Padi :  Menikmati lagi getaran kereta api,..jadi ingat masa2 awal perjuangan PadI 1997-2000 , time flies.. (:

20 November jam 13:30 melalui Selective Tweets · SukaTidak Suka · Komentari · Lihat 330 Komentar )

Tanpa sempat beristirahat, turun dari kereta api di Stasiun Tugu-Yogyakarta Fadly beserta Istri ( Dessy Aulia ) langsung menuju Balai Desa Tirtomartani di utara Candi Prambanan, Kabupaten Sleman.

Seakan tak kenal lelah, tentang acara di Tirtomartani ini melalui ( sekali lagi ) Fb dan Twitter-nya, Pakdhe menulis:

( Fadly Padi: Dgn anak2 Greenvoices Menghabiskan Malam minggu dgn pengungsi di balai desa tirtomartani,Jogja.semoga mereka terhibur..Aamien

20 November jam 20:57 melalui Selective Tweets · SukaTidak Suka · Komentari · Lihat 296 Komentar )




Tanpa sempat beristirahat, turun dari kereta api di Stasiun Tugu-Yogyakarta Fadly beserta Istri ( Dessy Aulia ) langsung menuju Balai Desa Tirtomartani di utara Candi Prambanan, Kabupaten Sleman.

Seakan tak kenal lelah, tentang acara di Tirtomartani ini melalui ( sekali lagi ) Fb dan Twitter-nya, Pakdhe menulis:

( Fadly Padi: Dgn anak2 Greenvoices Menghabiskan Malam minggu dgn pengungsi di balai desa tirtomartani,Jogja.semoga mereka terhibur..Aamien

20 November jam 20:57 melalui Selective Tweets · SukaTidak Suka · Komentari · Lihat 296 Komentar )


Mobil masuk gigi dua.......


Dari Tirtomartani, Pakdhe menuju Basecamp WALHI Yogyakarta dikawasan Kotagedhe untuk bergabung bersama beberapa Sobat PadI dan WALHI serta DNA Production yang sudah menunggu. Setelah berkoordinasi sejenak, untuk membahas run down acara Minggu 21 November 2010 mulai pagi hingga sore, serta metode pembagian bantuan di dua titik ( Klaten dan Boyolali ), Pakdhe dan istri tanpa beristirahat lebih dulu langsung ikut membongkar bantuan dalam berbagai kemasan untuk di breakdown sesuai hasil pembicaraan dalam koordinasi beberapa saat sebelumnya.

Pernahkah anda membayangkan seorang public figur yang mampu/bisa hidup mewah, mengangkat kardus dan membongkar kardus dalam ruangan panas tanpa penyejuk udara??!

Hal itu dilakukan oleh seorang Pakdhe Fadly dan istrinya.....

Malam itu, saya sempat menanyakan kepada Yulia Marliani, dimana Sobat PadI yang cewek cewek mau nginap?! Trernyata mereka belum tahu, bahkan dimana Pakdhe bersama istri mau nginap juga belum diketahui....

Saya mau kasih fasilitas penginapan untuk Yulia Marliani dan Dadena Angiasari, namun mereka ragu untuk menerimanya, belakangan mereka berdua nginap di kamar kos-nya Dono, Sobat PadI yang tinggal di Condong Catur...

Pantesan Sobat PadI cewek gak mau nginap dipenginapan, ternyata Pakdhe dan istri juga memilih bermalam di basecamp WALHI Yogyakarta, dengan kamar seadanya, bukan di Hotel langganan para artis!!


Paling depan = paling narsis..........

Hingga tengah malam, Pakdhe dan istri tetap terlibat dalam bongkar - kemas bantuan untuk anak-anak pengungsi di Klaten dan Boyolali, padahal sudah dipersilahkan untuk istirahat lebih dulu, karena kita tahu betapa capeknya usai perjalanan darat dari Jakarta ke Yogyakarta dan langsung beraktifitas sampai tengah malam.

Proses packing bantuan menjadi paket - paket kecil yang merupakan keputusan dadakan, dilakukan keroyokan oleh Sobat PadI yang datang dibantu beberapa kru WALHI dan Pakdhe serta istri.

Namanya juga dadakan, mendadak jadi tukang packing...ada aja kekisruhan yang muncul...anatar lain, Paket yang dikemas terdiri dari Alat tulis ( Buku,pensil warna, dll ) plus kaos, sandal, komik, dll dimasukkan dalam sebuah Tas punggung.

Awalnya, ditemukan tag harga pada sandal, dan diputuskan untuk membongkar kemasan sandal untuk mencabut tag harganya. Setelah yakin satu masalah teratasi, secara estafet dilakukan roses packing. Ketika puluhan paket sudah selesai, baru diketahui bahwa ukuran kaos dan sandal berbeda-beda, jadi pada puluhan tas punggung yang telah berisi paket alat tulis beserta kaos dan sandal itu, ada kemungkinan terisi kaos besar namun sandalnya kecil, atau sebaliknya kaos kecil tapi sandal besar!! Khan kasihan anak - anak yang besok menerima paket namun tak sesuai ukuran badan/kaki mereka!!



Bersiap menuju medan ( eh lereng merapi emang di SuMut? ) pengabdian!!

Dibongkarlah puluhan paket yang sudah sempurna, untuk mengeluarkan sandal dan kaos Upin - Ipin yang diputuskan untuk dibagikan dilokasi saja sesuai ukuran penerima.

Ala bisa karena biasa, kesempurnaan biasanya diperoleh melalui proses, demikian pula pengemasan bantuan ini pun bisa selesai setelah diwarnai sejumlah revisi dan improvisasi.

Saya salut untuk Yulia, Dadena, Panji, Dono, Budhe Dessy, dan Pakdhe Fadly yang dengan mata 5 watt masih bersemangat menyelesaikan packing!!

Acungan jempol spesial untuk Dadena yang sigap melakukan finishing (ngelakban kardus2) dengan kwalitas dan kwantitas gak kalah sama pegawai perusahaan Cargo!! ( Pokoknya, kalo mau ngelamar kerja di TIKI / FEDEX / POS INDONESIA, bisa minta rekomendasi / katabeletje Pakdhe Fadly dan Budhe Dessy biar langsung diterima!! )


Macking kembang tengah malam.....

Hari minggu 21 November 2010 dinihari, sekitar Jam 01:30 wib saya, Panji, Dono, Yulia, dan Dadena selesai packing bantuan sesuai breakdown.Saya pulang, dan Sobat PadI juga meluncur ke peraduan satu malam mereka.......

Kita sepakat akan ketemu di tempat ini lagi besok pagi Jam 08:00wib.



Proffesional packer!!

Sekitar Jam 02:30 Wib saya baru bisa terlelap, namun pagi hari saya sudah terbangun sekitar Jam 04:30 wib.

Saya harus segera ngabarin beberapa pendengar siaran saya yang sudah bersedia meminjamkan mobil mereka untuk kelancaran misi mulia ini. Pasti mereka menunggu konfirmasi Jam berapa dan dimana harus standby....

Berhubung armada untuk barang maupun penumpang sudah cukup, sayapun memutuskan untuk mengcancel 4 mobil pick up dan 2 mobil penumpang yang siap diperbantukan.

Karena saya ingat semalam pihak WALHI menyediakan sebuah mobil Land Rover dan Hi-Line untuk alternatif sebagai kendaraan Pakdhe dan istri, sementara dari sisi kenyamanan rasanya kurang nyaman untuk orang yang sudah kecapekan diperjalanan darat Jakarta-Yogyakarta, maka saya yang awalnya akan bergabung di mobilnya Dono dan Sobat PadI lainnya memutuskan untuk membawa sebuah mobil MPV sebagai alternatif untuk membawa Pakdhe beserta istri. Saya kontak Mas Heri, pengemudi dikantor, apakah ada waktu untuk menemani saya mengemudikan mobil ke Klaten dan Boyolali. Syukurlah akhirnya Mas Heri bisa dan malah menawarkan sekalian pakai mobil kantor!! Satu lagi orang yang harus kecewa, karena mobilnya gak jadi terpinjam....tersisih oleh MPV kantor saya.


Mas Heri, pengendara Mobil yang membawa Fadly dan istri

Jam 08:00wib kami meluncur ke basecampWALHI, yang sudah standby di Basecamp ternyata baru teman teman WALHI, sementara dari Sobat PadI dan DNA Production belum kelihatan.

Saya konfirmasi ke teman-teman WALHI bahwa demi kenyamanan, saya minta kerelaan teman-teman WALHI untuk melepas 3 calon penumpang Land Rover / Hi-Line untuk ikut mobil saya, yaitu Pakdhe beserta istri serta Gusman ( asisten ). Akhirnya disetujui, dan segera gitar yang akan dibawa untuk "Solo Guitar" dimasukkan ke bagasi.

Saya lihat Pakdhe dan istri beserta Gusman sudah siap cabut dan tampak segar setelah mandi. Saat saya tanya sudah sarapan atau belum, dijawab belum.  Dan saat saya konfirmasi ke teman-teman WALHI sebagai tuan rumah, ternyata belum disediakan sarapan.


Nyari pose Bung Fadly menatap kamera tanpa senyum...susah buangets!! Di KTP dan SIM juga senyum kali, ya??!

Mendengar belum adanya sarapan, Pakdhe malah tersenyum lebar dan bilang " Gak apa apa, nanti beli saja dijalan, yang penting selesaikan misi dulu!!"

Akhirnya sambil menanti team siap berangkat, kami minum kopi dan berbincang bincang ringan, sementara teman teman Sobat PadI dibantu team WALHI menaikkan barang barang bantuan ke dua buah mobil Pick Up.



Moorning Cofee

Sekitar pukul 09:15 Wib kami sudah berada dalam mobil masing masing, ada sekitar 7 mobil, yaitu Land Rover, Hi Line, 2 Pick Up yang semuanya dari Team WALHI, lalu sebuah Toyota Avanza berisi teman2 sobat PadI serta Toyota Innova berisi saya ( Jusan ) pada BBM, Pakdhe sebagai Vocalist, mBak Dessy sebagai backing vocal, Gusman sebagai copilot, serta Mas Heri pada kemudi.
Komposisinya, Gusman duduk dikursi depan disamping Mas Heri ( pemegang kemudi ).
Pakdhe dan Mbak Dessy dikursi tengah, dan saya di kursi belakang. Sebenarnya saya ditawari untuk gabung dikursi tengah, namun sebagaimana Pakdhe yang juga anggota Siberat, saya merasa lebih nyaman dan memberi kemaslahatan pada semua pihak jika saya menempati kursi belakang saja ( terbukti, dengan komposisi ini, beberapa kali mbak Dessy bisa berbaring nyaman dengan kepala dipangkuan Pakdhe....so sweet....!! )

Sementara itu, teman-teman Sobat PadI yang naik Avanza mengemban misi mulia dipagi itu karena mereka bertekad akan berburu nasi bungkus untuk ransum seluruh rombongan, berhubung kalau pakai acara makan disuatu tempat, takut buang buang waktu sehingga telat sampai tujuan.

Selama perjalanan yang memakan waktu sekitar 40 menit, dari pembicaraan yang terjadi, saya baru tahu bahwa Yogyakarta adalah salah satu kota yang sangat familiar bagi Pakdhe Fadly sekeluarga, karena Mbak Dessy adalah alumni Universitas Gajah Mada, dan saat menempuh pendidikan S2, dua putranya lahir di Yogyakarta, tepatnya di Rumah Sakit Bakti Ibu di Jl. Golo 32, barat laut Terminal Lama Umbulharjo, karena selama di Yogyakarta tinggal didaerah Pakualaman-Batikan. Wah, kalo ada reunian anak anak yang terlahir di RS. Bakti Ibu, anakku si Attar salah satunya yang akan ikut...dan bisa ketemu sama anaknya Vokalis PadI....



Salah satu penggemar yang beruntung berfoto sama Attar...

Dalam perjalanan ke Klaten, tepatnya ke Balai Desa Manjung, yang berjarak sekitar 4 KM dari pusat kota Klaten, antara lain Pakdhe membicarakan memorinya berkereta api-an, yang dijalani bersama PadI dimasa masa awal 1998 - 2000,serta menyinggung keadaan Eros, Duta dan Adam SO7 yang rumahnya ada di Jalan Kaliurang. Juga beberapa hal mengenai dampak erupsi Merapi serta rencana Rindra ( bassist PadI ) yang sebenarnya juga akan ikut gabung ke Yogya untuk mengantarkan bantuan ini.
Selama perjalanan ini saya lebih banyak menanggapi lontaran pertanyaan Pakdhe atau sesekali melontarkan pertanyaan yang tidak berhubungan dengan PadI atau musik.
Justru dari sikap ini, saya memperoleh fakta betapa Pakdhe sangat peduli anak-anak, lingkungan, dan kesederhanaan. Selain menyebut-nyebut nama nama artis, saya berkali-kali menangkap nama Syam disebut-sebut oleh Pakdhe dan istri.Belakangan saya tahu, Syam adalam nama sahabat mereka yang akan mendapat rezeki disinggahi semalam oleh Pakdhe, istri, dan Gusman.


Kelima anak2 ini....udah bangga jadi juara lomba lukis...ternyata hadiahnya sama persis dengan yang gak juara!!

Sambil jalan, Mbak Dessy juga beberapakali minta konfirmasi kepada Pakdhe untuk sejumlah Schedule dengan berbagai pihak yang sudah menanti mereka usai dari Yogyakarta. Sungguh, selama saya satu mobil dengan Pakdhe, tak sekalipun terdengar nada tinggi saat berbicara dengan istrinya, demikian pula sebaliknya....( So sweet lageeeeeeeeee.... ).
Setiba dilokasi pertama, kami langsung diajak keruangan kantor Kepala Desa, diperkenalkan dengan ( kalau tak salah ) Sekretaris Desa yang karena usia dan pergaulannya ( kurang gaul!!! ) tak mengenali sosok PakDhe, sementara Ibu-ibu dan remaja serta anak-anak dilokasi tersebut ( yang lebih gaul dari Pak SekDes ) rada malu-malu bisik bisik menyebut nama Pakdhe atau PadI.



Narsis gaya punggung....

Sementara Pakdhe dan yang lain pada istirahat, saya yang semalam kebagiantugas Ngem-ci alakadarnya, segera mengatur arena dengan kawan-kawan WALHI dan koordinator pengungsian.

Acara ternyata diadakan di teras sebuah Aula gedung Balai desa yang dipenuhi para pengungsi. Bisa dibilang, Gedung Aula yang seperti hangar pesawat , tapi sedikit lebih kecil. Saking banyaknya pengungsi, taksejengkalpun ruang kosong yang tersisa.....sehingga "acara hiburan" pun diadakan dengan sedikit menggusur sebagian pengungsi yang menempati teras.......( Kejam, ya??! Kayak SATPOL PP, nggusur warga!! )
Sekitar 10:30wib, saya memulai acara dengan meminta para orangtua yang memiliki anak usia balita hingga usia SD untuk mengjak anak-anaknya berkumpul di teras Aula, karena hanya mereka yang ada di teras Aula yang akan memperoleh oleh-oleh dari Sobat PadI.
Selanjutnya saya sampaikan bahwa dibalik musibah Erupsi Merapi, ada hikmah dan Anugerah yang kita terima....
Jika menurut Pak Surono, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Gunung Merapi memuntahkan 140 - 200 juta M3 material Vulkanik berupa abu yang menyuburkan tanah, serta pasir dan batu yang bisa dijadikan komoditi bahan bangunan, maka mari kita coba hitung rupiah yang dibagikan oleh Gunung Merapi dalam proses Erupsinya Tahun 2010 ini.
Andaikata dari 200 juta M3 tersebut, separuhnya ( 100 juta M3 ) adalah batu dan pasir, yang harganya ( ditangan konsumen ) mencapai Rp 100.000,- / m3, berarti nilai material Gunung Merapi mencapai Rp ( 200.000.000 M3 X 100.000,- ) = Rp 20.000.000.000.000,- ATAU Duapuluh Triliun Rupiah!!



Didepan Aula Balaidesa Manjung / Barak Pengungsian Klaten

Sekitar 5 menit saya membuka acara, Pakdhe muncul. Sebelum saya persilahkan Pakdhe tampil, saya tanyakan kepada anak-anak yang memenuhi teras aula, apakah ada yang kenal lagu Sahabat selamanya di Film kartun Upin-Ipin?!
Apakah mereka kenal siapa yang menyanyikannya??!

Ternyata takbisa dipungkiri popularitas lagu dan Film Upin Ipin di kalangan anak-anak se Indonesia, terbukti semua anak anak disitu menjawab "tau!!!" dan menyebut "PadI" sebagai penyanyinya....

Bertambah lagi berkah erupsi Merapi, yaitu...sebagian anak-anak Klaten bisa bertemu langsung dengan idola mereka yang selama ini hanya bisa dilihat di Televisi....
Microphone langsung saya serahkan kepada sang vokalis Band PadI, yang saat memperkenalkan diri kepada audience disitu menyebut diri sebagai "PAKDHE", dan inilah awal mula saya menyebut Fadly PadI dengan sebutan PAKDHE.
( Pak Dessy kali, ya ??!)

Interaksi yang dilakukan oleh Pakdhe ternyata mengalahkan saya sebagai pembuka acara....

( BERSAMBUNG...Kalo ada yang minta dilanjutkan tulisannya )

Sahabat selamanya versi Solo Guitar Unpluged

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CP ( CONTACT PERSON ) ARTIS INDONESIA

CP ( CONTACT PERSON ) ARTIS INDONESIA | ] DAFTAR DIBAWAH INI TERAKHIR KALI DI UPDATE PADA TANGGAL 1 November 2012, DAN AKAN SELALU DI UPDATE SETIAP ADA INFO TERBARU. HAI PARA ARTIS DAN MANAJEMEN ARTIS,JIKA KAMU PINGIN URL-KAMU DAPAT OTOMATIS TER-LINK, ATAU MAU PASANG BANNER DI BLOG INI, ATAU MUNGKIN ADA PERUBAHAN CP ARTIS, ATAU MALAH CP KAMU BELUM DIPASANG DI BLOG INI, SILAHKAN HUBUNGI satunovember@gmail.com, ATAU ISI SAJA COMMENT DIBAWAH MUSIKIMIA ( Fadly, Rindra, Yoyo, Stephan Santosa ) : Manager Ari Tri Sosianto ( Ari PadI ) / CP: Gusman : 0812 1000 6392 www.musikimia.com www.facebook.com/musikimia www.twitter.com/musikimia 6th Element (Rieka Roslan, Wong Aksan, Arie Firman “The Groove”, Phillipe) Bedi Gunawan : 0815 877 3080 89,7 FM I-Radio telp. 39832162 Fax. 39832163 Vikie Lontoh (Music Director & Broadcaster) Prasetyo Wibowo (2nd Assistant Programme Director) 0816 194 1718 CAMPURSARI AND MC WEDDING ( ADAT JAWA ): YURITA 081392589769 / 08128

CLUSTER AZALEA CITRA ( Sambisari, Purwomartani, Kalasan, Sleman )

  AZALEA CITRA   24/06/2020     00:00 Better property @ East Jogja. 3 Unit Type Ruko 2 Lantai ( 130 / 120 ) : Harga Rp 1.399.750.000,- PT. Citra Kedaton merupakan developer jogja pertama yang mempunyai visi pengembangan area perumahan ke arah timur yang dekat dengan rencana exit tol Jogja-Solo. Rumah ( Type 85 / 112 ) 2 Lantai , Harga Rp 1.106.490.000,- AZALEA CITRA merupakan salah satu perumahan yang kami kembangkan dan sesuai dengan visi tersebut. AZALEA CITRA berlokasi dekat dengan exit tol Kalasan dengan jarak tempuh 5 menit dari Bandar Udara Adi Sucipto. Rumah ( Type 54 / 108 ) 1 Lantai, Harga Rp 823.350.000,- Azalea Citra terdiri dari 3 unit Ruko 2 lantai, 3 unit rumah 2 lantai, dan 11 unit rumah 1 lantai dengan konsep cluster, dan one gate system untuk menjamin keamanan dan kenyamanan penghuni. 📞0274 887789, whatsapp 081325261234